St-Kembang Sore dan Tari | Penciptaan Tari Di Sanggar Tari Kembang Sore | Motivasi Dan Proses Penciptaan Tari

MOTIVASI DAN PROSES PENCIPTAAN TARI ANAK DI SANGGAR TARI KEMBANG SORE

St-Kembang Sore dan Tari | Penciptaan Tari Di Sanggar Tari Kembang Sore | Motivasi Dan Proses Penciptaan Tari-Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk sajian, mengkaji motivasi pencipta tari anak di balik karya ciptaannya yang bertemakan binatang, dan mengungkapkan proses penciptaan tari produksi Sanggar Tari kembang Sore (STKS). Penelitian ini dilaksanakan di Yogyakarta dengan mengambil tempat di sekretariat STKS, pada Mei 2007 sampai dengan Oktober 2007. Subjek penelitian ini adalah sumber-sumber primer yang terdiri atas pencipta tari produksi STKS, pelatih tari STKS, anggota, penata busana tari produksi STKS. Data penelitian diperoleh oleh peneliti sendiri sebagai instrumen utama dengan teknik: observasi, studi dokumentasi, dan wawancara mendalam. Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Karya tari produksi STKS yang bertemakan binatang bermula dari gagasan yang berkembang dari imajinasi si pencipta tari untuk memberikan pembelajaran tentang dunia binatang kepada anak-anak usia dini, SD, dan SMP. Di sisi lain untuk memenuhi permintaan para guru tari yang mengikuti pelatihan tari anak untuk memberikan bahan ajar seni tari yang sesuai dengan usia anak TK, SD, dan SMP.

Karya tari produksi STKS merupakan suatu karya tari yang dikategorikan kedalam bentuk tari kreasi baru, Untung Mulyono, selaku pencipta tari serta penata iringan, dibantu oleh Reki, Wardaka, Siwi, dan asisten yang terdiri dari siswa PKL di STKS. Proses penciptaan tarinya menggunakan proses kreatif yang meliputi beberapa tahapan yaitu, eksplorasi penjajakan secara langsung pada objek amatan, improvisasi mencoba kemungkinan gerak yang dapat diekspresikan sesuai dengan karakteristik gerak anak usia dini, SD, dan SMP. Evaluasi pemilahan atas gerak-gerak yang ditemukan disesuaikan dengan tema tarinya. Rangkaian gerak hasil ciptaan STKS tersusun menjadi 3 bagian, yaitu gerak awal yang rangkaian geraknya dilakukan dengan level sedang, gerak duduk yang rangkaian geraknya dilakukan sambil duduk (level rendah), dan gerak pasca duduk rangkaian geraknya dilakukan dengan level sedang. Semua bagian terangkai menjadi satu kesatuan yang harmonis, dengan pengulangan gerak, ritme, yang terwujud untuk memberikan variasi dan kejelasan desain atas yang di bentuk dari beberapa posisi gerak. Dinamika geraknya selaras dengan ketukan/tekanan musik iringannya yang juga ditata dan dikendangi sendiri oleh Untung Mulyono. Orang yang mendengarkan alunan tabuhan iringan tarinya sepintas mempunyai kesan rasa Jawa Timuran. Dinamika gerak tarinya berpadu dengan dinamika kendang yang ditabuh oleh penciptanya sendiri, memberikan rasa dinamis dan ritmis. Setiap gerakan tari yang diciptakannya selalu diikuti dengan kode dari kendang, dengan maksud agar mudah mempelajarinya. Busana tarinya didesain oleh Siwi dan Reki dengan pertimbangan tidak mengganggu gerak, dan pemilihan warna busana cerah yang disukai oleh anak-anak. Kata kunci: motivasi, proses penciptaan tari, sanggar tari FBS, 2007 (PEND. SENI TARI)

0 komentar:

Post a Comment